Kenapa dunia pendidikan Indonesia berantakan indonesiandark.net

Kenapa dunia pendidikan Indonesia berantakan?

Terkadang ketika bertemu dengan teman-teman yang sudah mengajar menjadi guru di sekolah dan masih calon guru, pembahasan yang hampir tidak pernah lepas dari tongkrongan kita adalah mengenai pendidikan Indonesia berantakan.

Percakapan yang dibicarakan memang beragam, namun ketika mencapai suatu topik mengenai Pendidikan di Indoensia maka setiap anggota mempunyai argumentasinya masing-masing.

Mulai dari kesjahtraaan guru, masalah murid, cara mengajar hingga meluas ke maslaah pendidikan di Indonesia pada umumnya kami perbincangkan dan bicarakan lebih dalam di tongkrongan.

Dan di pertengahan perbincangan juga kita membahas megnenai apa sih yang salah sebenarnya dengan pendidikan kita di Indonesia ini?. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitasn pendidikan di indonesia?

Jika kita lihat dari pembicaraan yang dibawakan oleh Guru gembul. pada channel youtubenya dan beberapa chanel lain yang menghadirkan beliau. Beliau sempat pernah menyinggung mengenai kompetensi guru di Indonesia.

Tidak sampai disitu saja, bahkan guru gembul sempat di somasi oleh segelintir kelompok, yang akhirnya berujung damai dengan klarifikasi antara guru gembul dan kelompok tersebut.

Jika dilihat dari pembahasan yang dibawakan. Kualitas guru di indonesia terutama dari segi kompetensi itu berada pada tingaktan rendah. Hal ini dibuktikan dengan data dan fakta yang guru gembul bawakan.

Data-data yang dipaparkan berasal dari uji kompetensi guru yang masih dapat dikategorikan rendah. Rata-rata guru di Indonesia memiliki uji kompetensi yang rendah nilainya sumber Jawapos.

Dari data tersebut kita dapat melihat seberapa berkompeten nya guru-guru yang ada di Indonesia. Lantas bagaimana dengan pendidikan di Indonesia kedepannya agar bisa lebih maju dan dapat mensejahtrakan para guru dan siswa?

Selain dari rendahnya kompetensi guru yang ada di Indonesia berdasarkan data tersebut, Faktor teknologi dan informasi yang tersedia di sekolahpun masih tergolong sedikit.

See also  Suasana Bulan Puasa Semakin Memudar Tiap Tahun.

Dunia saat ini sudah memasuki era Artificial Intelegence, yang dimana semua dapat di otomasisasikan dan dapat diselesaikan dengan bantuan AI. Di Indonesia sendiripun era AI ini sudah masuk ke beberapa sektor.

Salah satunya adalah sektor pendidikan. AI dianggap dapat menjadi sebuah keuntungan dan ancaman bagi siapa saja pemakainya. Jika dilihat sebagai alat yang dapat digunakan dalam pekerjaan, tentu dapat mempermudah kita.

Namun di satu sisi lainnya, keberadaan AI mungkin akan menggantikan pekerjaan kita sebelumnya. Akan ada banyak pekerjaan yang terancam untuk digantikan oleh AI tersebut.

Dalam dunia pendidikan, AI dapat manjadi berita baik jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Namun keberadaan AI juga bisa menjadi berita buruk jika kita tidak siap untuk menghadapi era baru ini.

Di Indonesia sendiri saya rasa masih banyak sekolah dan tenaga pendidikan yang belum menguasai teknologi untuk dimanfaatkan kedalam ruang linkup pendidikan, seperti halnya belajar dan mengajar.

Kenapa bisa dapat dikatakan belum siap?. kita lihat saja data di lapangan, berapa banyak sekolah yang sudah memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran?. Tentunya sangat sedikit bukan?.

Peran teknologi dalam pembelajaran seperti pada proses belajar dan mengajar itu memiliki keuntungan tersendiri. Namun di Indonesia jika kita melihat fakta di lapangan, masih banyak sekolah yang belum siap untuk menghadapi era AI ini.

Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah menjadi faktor krusial untuk dapat menjembatani pendidikan dan teknologi masa depan. Jika sarana dan prasarananya pun belum cukup, bagaimana kita bisa siap untuk menghadapi rintangan ini?

Jujur saya sedih dan prihatin dengan pendidikan yang ada di Indonesia, memang tidak seluruhnya. Tapi kesiapan kita dalam menghadapi era baru ini masih belum matang dan banyak kekurangannya.

See also  Ketidakadilan Guru Honorer: Kasus Ibu Supriyani yang Ditahan karena Menegur Siswa

Jika kita bandingkan dengan negara lain pun, Pendidikan di Indonesia saya yakin akan jauh tertinggal. Dimana diluar sana anak-anak sudah belajar menggunakan teknologi dan dapat memanfaatkan teknologi itu.

Dari segi teknologi dan sarana prasarana saja sudah tertinggal jauh, lantas bagaimana pendidikan kita bisa mempersiapkan sumber daya manusia yang handal untuk bersaing di dunia AI ini?

Selain dari segi AI, Pendidikan di indonesia berantakan juga dari segi kesejahtraan guru. Kok mau ya guru di Indonesia di bayar atau digajih lebih rendah dari rata-rata gajih tukang sapu di jalanan?

Kamu pernah melihat kan pasukan orange di Jakarta?. Meraka gaji nya lebih besar loh dari guru honorer yang mati-matian mengajar untuk mengabdi kepada nusa dan bangasa, mencerdaskan masa depan banga.

Lalu apakah kamu tau rata-rata gaji honorer di Indonesia itu berapa?. 300 rebu sebulan. bahkan ada yang di rapel setiap 3 sampai 6 bulan sekali. Lebih rendah dan hina gajinya dari buruh yang tidak berpendidikan tinggi.

Saya rasa kata-kata guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa itu sudah tidak relevan lagi di saat ini. Dengan kata-kata seperti itulah gaji guru di semena-menakan. sungguh sangat prihatin.

Bagaimana guru dapat berkerja dengan semestinya dan dapat mencerdaskan anak bangsa, kalau setiap hari hanya bisa makan tempe dan tahu dan kekurangan gizi tinggi untuk dapat berfikir dan bertindak?

One response to “Kenapa dunia pendidikan Indonesia berantakan?”

  1. […] ini ada juga kaitannya dengan Kenapa Pendidikan Indonesia berantakan, Maka gak heran kalau banyak masyarakat Indonesia yang gampang termakan oleh berita palsu Hoax […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ghasali Muhammad Elba Indonesiandark.net

Ghasali Muhammad Elba

Seorang penulis yang bermimpi untuk menciptakan kebebasan jurnalistik di media internet dengan membagikan wawasan liar yang murni didatangkan dari pemikiran manusia.